Bukan FOMO, Ini 'JOMO': Kenali Manfaat 'Joy of Missing Out' untuk Kesehatan Mental Anda

Table of Contents

CekTrend.my.id - Di era media sosial seperti sekarang, kita seringkali merasa tertekan untuk terus mengikuti segala tren, acara, dan aktivitas yang dilakukan oleh orang lain. Fenomena ini dikenal sebagai FOMO (Fear of Missing Out), yaitu ketakutan akan ketinggalan sesuatu yang menarik atau penting. Namun, ada sebuah tren baru yang muncul sebagai penyeimbang, yaitu JOMO (Joy of Missing Out).

JOMO bukanlah tentang menjadi anti-sosial atau tidak peduli, melainkan sebuah filosofi hidup yang mengajak kita untuk menemukan kebahagiaan dan ketenangan saat memilih untuk tidak terlibat dalam suatu kegiatan. JOMO adalah tentang menikmati momen yang ada di depan mata, tanpa membandingkannya dengan apa yang dilakukan orang lain.

Lalu, apa saja manfaat JOMO bagi kesehatan mental kita? Mari kita bahas lebih dalam.

1. Mengurangi Stres dan Kecemasan

FOMO seringkali memicu stres dan kecemasan karena kita merasa harus selalu 'tersambung' dan 'hadir' di mana saja. Kita khawatir jika tidak menghadiri suatu acara, kita akan kehilangan kesempatan atau dianggap tidak gaul. Dengan mengadopsi JOMO, kita membebaskan diri dari tekanan ini. Kita belajar untuk menerima bahwa kita tidak bisa berada di mana-mana, dan itu adalah hal yang wajar. JOMO mengajarkan kita untuk fokus pada diri sendiri dan hal-hal yang benar-benar penting, sehingga mengurangi tingkat stres dan kecemasan.

2. Meningkatkan Kesadaran Diri (Self-Awareness)

Ketika kita terus-menerus mengejar validasi dari luar, kita seringkali kehilangan kontak dengan diri sendiri. Kita tidak benar-benar tahu apa yang kita inginkan atau butuhkan, karena kita terlalu sibuk mengikuti keinginan orang lain. JOMO memberikan ruang bagi kita untuk mendengarkan diri sendiri. Saat kita memilih untuk tidak pergi ke suatu acara, kita bisa menggunakan waktu itu untuk refleksi diri, bermeditasi, atau melakukan hobi yang benar-benar kita nikmati. Ini membantu kita memahami diri sendiri lebih baik.

3. Membangun Hubungan yang Lebih Berkualitas

Seringkali, saat kita berada dalam sebuah pertemuan, alih-alih fokus pada percakapan yang ada, kita justru sibuk mengecek ponsel untuk melihat apa yang sedang terjadi di media sosial. FOMO membuat kita tidak sepenuhnya hadir. JOMO mendorong kita untuk hadir sepenuhnya saat bersama orang-orang yang kita cintai. Kita belajar untuk meletakkan ponsel, mendengarkan dengan saksama, dan menciptakan momen yang lebih berkualitas dan bermakna dengan teman atau keluarga.

4. Meningkatkan Produktivitas dan Kreativitas

Terlalu banyak distraksi dari notifikasi dan media sosial dapat mengganggu fokus dan produktivitas kita. JOMO mengajak kita untuk mematikan notifikasi, menjauh dari media sosial sejenak, dan fokus pada satu tugas. Dengan begitu, kita bisa menyelesaikan pekerjaan dengan lebih efisien dan memiliki waktu luang untuk mengembangkan ide-ide kreatif yang mungkin tidak muncul saat kita sibuk scrolling di ponsel.

5. Menemukan Kebahagiaan dalam Hal Sederhana

JOMO adalah tentang menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana. Menikmati secangkir teh hangat di pagi hari, membaca buku favorit, mendengarkan musik di kamar, atau sekadar beristirahat tanpa harus merasa bersalah. Ini adalah kebahagiaan sejati yang tidak perlu dipamerkan di media sosial.

Pada akhirnya, JOMO adalah pengingat bahwa hidup adalah tentang pilihan. Pilihan untuk hadir di sini dan saat ini, bukan di tempat lain. Pilihan untuk merayakan kebahagiaan kita sendiri, bukan kebahagiaan orang lain. Untuk tips dan trik lain seputar kesehatan mental dan gaya hidup yang lebih seimbang, kunjungi CekTrend.my.id.

Posting Komentar